REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Militan al-Shabaab dilaporkan telah merekrut anggota secara besar-besaran di wilayah timur laut Kenya. Banyak dari anggota baru tersebut berangkat dari kalangan remaja.
Dari bukti yang dikumpulkan BBC News, di salah satu kota saja sudah ada laporan 26 laki-laki muda yang hilang. Mereka diduga telah bergabung dengan militan. Rekrutmen al-Shabaab menandai perubahan taktik untuk kelompok yang berafiliasi dengan Alqaidah di Afrika Timur itu.
BBC belajar dari kasus pemuda hilang di kota Isiolo tersebut. Orangtua para korban mengaku mendapat telepon dari anak mereka dan bergabung dengan kelompok militan itu.
Namun, diperkirakan hanya setengah kasus dari banyak kasus yang berani dilaporkan ke polisi. Banyak dari mereka khawatir akan pembalasan al-Shabaab.
Pemimpin Muslim paling kuat di Kenya, Sheikh Abdullahi Salat, memperingatkan adanya ketidakpercayaan luas terhadap layanan keamanan di Kenya. Ia mengklaim korupsi di tubuh kepolisian, militer dan intelijen menghambat upaya perburuan al-Shabaab.