REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan tidak puas atas jawaban surat dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, terkait surat teguran yang dilayangkan pada 8 dan 16 April.
"Kami belum puas dengan tanggapan itu, karena tidak sesuai dengan yang diminta," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/4).
Menurut Gatot, jawaban yang dilayangkan oleh PSSI melalui surat balasan tidak seperti yang diminta pada surat teguran pertama agar memerintahkan Arema dan Persebaya menyelesaikan persyaratan legalitas untuk mengikuti kompetisi Indonesia Super League 2015.
Gatot mengapresiasi upaya yang dilakukan PSSI yang mengaku sudah berkomunikasi dengan Arema dan Persebaya untuk menyelesaikan persyaratan. Namun demikian, Kemenpora tetap menginginkan kepastian dari hasil penyelesaian persyaratan tersebut.
"Kita mengapresiasi PSSI sudah berusaha berkomunikasi dengan Arema dan Persebaya, tapi masalahnya ini teguran," ucap Gatot, menegaskan.
Gatot mengatakan seharusnya PSSI juga memberikan peringatan kepada Arema dan Persebaya untuk segera menyelesaikan persyaratan tersebut. Kemenpora menginginkan dalam tenggat waktu yang diberikan kedua klub sudah menyelesaikan persyaratan yang diminta.
Sebelumnya, Kemenpora telah mengirimkan dua kali surat teguran kepada PSSI untuk memerintahkan klub Arema dan Persebaya segera menyelesaikan keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia terkait persyaratan legalitas.
PSSI mendaku sudah berusaha berkomunikasi dengan kedua klub asal Jawa Timur tersebut, untuk segera menyelesaikan persyaratan yang diminta. PSSI juga sudah mengirimkan surat balasan kepada Kemenpora yang isinya meminta waktu agar keputusan dilakukan oleh Komite Eksekutif PSSI seusai kongres di Surabaya.