REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Hutan kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang juga berdekatan dengan Rumah Susun BP Batam kembali terbakar akibat kemarau yang berkepanjangan sejak pertengahan Februari 2015.
"Api mulai kelihatan sekitar pukul 14.20 WIB. Awalnya cuma kecil, namun karena angin bertiup kencang dan cuaca sangat terik jadi cepat membesar," kata saksi mata, Hendra saat berada di lokasi kebakaran, Kamis (16/4).
Kondisi hutan dan semak-semak di kawasan hutan Bandara Internasional Hang Nadim Batam sudah mengering akibat sekian lama tidak terjadi hutan. "Sebenarnya beberapa hari lalu sudah hujan. Namun sebentar saja, setelah itu kembali panas terik. Akhirnya kembali terjadi kebakaran," kata dia.
Meski api membesar, namun hingga pukul 14.45 WIB belum ada petugas pemadam kebakaran yang tida dilokasi. Proses pemadaman hanya dilakukan oleh sejumlah warga dengan peralatan seadanya.
Namun upaya warga tidak membuahkan hasil, karena api terlihat semakin membesar dan membumbung tinggi. "Kami sudah melaporkan kejadian ini. Namun pemadam tidak juga tiba. Padahal apinya terus membesar," kata warga lain, Riyadi.
Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan mengatakan sudah menyampaikan informasi kebakaran tersebut pada Subdit Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) BP Batam. "Kami sudah sampaikan ke petugas pemadam. Bentar lagi petugas dari pos terdekat segera sampai di lokasi," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah titik Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang merupakan fasilitas milik BP Batam mengalami kebakaran.
Meski terjadi kebakaran, Otoritas Hang Nadim Batam menyatakan tidak sampai mengganggu pesawat yang hendak mendarat dan lepas landas dari bandara dengan landas pacu mencapai 4,025 kilometer tersebut. "Dari Januari angka kebakaran lahan di Batam memang tinggi. Meski pada April sudah terjadi hujan pada sebagian wilayah, namun kebakaran masih terjadi," kata dia.