Kamis 16 Apr 2015 18:02 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Sidak Persiapan KAA, Jokowi: Bandung Cuma Kurang Bunga

Rep: C01/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada malam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada malam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan mendatangi Kota Bandung untuk mengecek persiapan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60. Jokowi menilai persiapan yang dilakukan oleh Kota Bandung sudah hampir rampung.

"Tinggal tambahan bunga-bunga," ujar Jokowi kepada awak media di depan pelataran Gedung Merdeka, Kamis (16/4).

Saat dalam perjalanan dari Bandara Husein Sastranegara menuju Hotel Savoy Homann, Jokowi sempat memerhatikan keadaan sekitar. Dari hasil pemantauannya, ia menilai persiapan peringatan KAA sudah mencapai 95-96 persen. Hanya perlu sedikit sentuhan hiasan bunga agar lebih manis.

Jokowi juga mengonfirmasi cukup banyak negara-negara Asia Afrika yang sudah memastikan kehadirannya. Dari 109 negara Asia Afrika, 79 di antaranya memastikan akan hadir. Dari 79 negara tersebut, sebanyak 28 di antaranya akan diwakili langsung kehadirannya oleh kepala negara.

Dalam rangkaian peringatan KAA, lanjut Jokowi, persoalan-persoalan kawasan tentu akan menjadi perhatian khusus. Pasalnya, setiap bangsa memerlukan keseimbangan global serta keadilan global. Kebutuhan akan keseimbangan dan keadilan global ini akan disuarakan melalui pertemuan-pertemuan yang dilakukan dalam rangkaian acara peringatan KAA ke-60.

"Tetapi seperti apa detailnya, nanti," lanjut Jokowi.

Keseimbangan dan keadilan global yang dimaksud Jokowi tidak hanya terpaku pada konflik di Palestina. Ia menyatakan konflik yang saat ini terjadi di Yaman pun akan turut dibahas bersama. Untuk membahas permasalahan tersebut, Jokowi menyatakan akan ada pertemuan-pertemuan khusus yang dibentuk.

"Termasuk (konflik) yang di Suriah dan tentu saja di kawasan kita sendiri,di Laut Cina misalnya," jelas Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement