REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego memprediksi faksi di luar pendukung Susilo Bambang Yudhoyono akan membuat Kongres Partai Demokrat pada Mei mendatang menjadi dinamis. Namun, ia menilai SBY tetap tidak akan tergoyahkan sebagai calon kuat Ketua Umum Demokrat.
Indria menilai sumber dinamisasi kongres akan berasal dari faksi diluar SBY. Yaitu para loyalis Anas Urbaningrum dan juga Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD). Mereka, kata Indria, diprediksi akan mengajukan nama calon ketua umum untuk menantang SBY.
"Move-move politiknya menuju ke arah sana," ujarnya, Kamis (16/4).
Meski faksi ini akan berusaha melawan SBY, namun dia memprediksi peluang mereka tidaklah besar. Ini karena ketokohan SBY sampai saat ini masih kuat berkat track record nya.
"SBY ini kan mantan Presiden RI. Ini akan membuat kader cenderung lebih memilih dia," katanya.
Partai naungan presiden keenam ini akan menggelar kongres dalam waktu dekat. Pertemuan tertinggi partai itu bakal dihelat 11 sampai 13 Mei mendatang. Kepengurusan DPD Jawa Timur ditunjuk sebagai tuan rumah agenda politik lima tahunan itu.
Dalam kongres nanti, salah satu agenda terpenting ialah soal pergantian ketua umum dan pembentukan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2015-2020.
Beberapa nama seperti Marzukie Alie, Ahmad Mubarok dan juga Pramono Edhie diisukan akan maju menjadi calon ketua umum dalam kongres kelak.
Takut suaranya terbagi, beberapa isu mengarah pada dominasi SBY melalui bocoran surat pernyataan dan juga istilah saweran untuk bisa menjadi ketua umum.
Selama ini, SBY merupakan kandidat paling kuat di bursa pencalonan. Presiden RI ke-6 itu diminta untuk kembali memimpin partai itu. Meskipun, sampai hari ini, SBY belum menjawab soal kesiapannya untuk dicalonkan kembali.