REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang relatif berhasil dalam menangani ancaman dan bahaya terorisme melalui ISIS di dalam negeri.
"Iya, karena Indonesia dinilai sebagai suatu negara yang relatif berhasil untuk melakukan kombinasi defentif, preventif dan keamanan dalam mengatasi terorisme," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto, Kamis (16/4).
Menurut dia, Indonesia mempunyai cara khusus untuk mengatasi persoalan itu sementara banyak negara lain di dunia resah menghadapi ancaman aksi terorisme.
Ia menambahkan Indonesia mengandalkan pada upaya penguatan budaya, pendekatan agama, dan deradikalisasi untuk meredam aksi teror.
"Kita andalkan pada budaya, agama, dan deradikalisasi. Itu yang mereka (negara lain) tangkap dari kita," katanya.
Seperti diketahui gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah membuat kekacauan dan pemberontakan di Irak dan Suriah.
Pemerintah Irak dan Suriah bahkan juga kewalahan dalam menghadapi kaum militan ISIS yang sangat agresif.
Ribuan orang tewas sejak gerakan itu muncul ke permukaan sekitar pertengahan 2014. Paham ISIS tidak hanya merepotkan negara Irak dan Suriah, tetapi juga sudah menciptakan kekhawatiran sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, bahkan masyarakat dunia sebagai persoalan ideologis negara-bangsa dan kemanusiaan.