REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima TNI Moeldoko menekankan, dalam pengamanan peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60, aktivitas masyarakat harus tetap nyaman. Namun, pengamanan para kepala negara peserta KAA tetap harus diberlakukan sesuai standar operasional yang jelas dan tegas.
“Kalau ada area yang tidak harus ditutup kenapa harus ditutup?," ujar Moeldoko kepada wartawan di Lapangan Gasibu, Kamis (16/4).
Tetapi, kata Moeldoko, jika ada daerah yang tidak boleh diakses masyarakat umum, maka tidak ada toleransi bagi masyarakat untuk mengaksesnya. Semua personel pengamanan, harus tegas dalam menjalankan tugasnya namun masih memberikan kenyamanan.
Moeldoko mengatakan, tegas itu berarti seumpamanya masuk ke area tidak berkegiatan. Jika TNI-Polri menyatakan tidak bisa diakses, maka tidak boleh diakses. “Kalau pun masyarakat ingin mengambil foto, tidak ada toleransi yang diberikan untuk hal prinsip tapi masih memberikan kenyamanan,” katanya.
Disinggung terkait pengamanan KAA, Moledoko menuturkan, dari hasil pantauan jajarannya dan juga kepolisian, pengamanan dalam keadaan baik. Hingga saat ini, sudah ada 30 negara yang sudah konfirmasi untuk menghadiri peringatan KAA pada 24 April mendatang.
“Persiapan pengaman pasti berjalan terus," katanya.