Kamis 16 Apr 2015 23:35 WIB

Wali Kota Mataram Tangani Peredaran Minol dengan Persuasif

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Djibril Muhammad
Ragam jenis minuman alkohol
Foto: abc news
Ragam jenis minuman alkohol

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Walikota Mataram, Ahyar Abduh mengatakan pihaknya terus mendorong pembatasan peredaran minuman beralkohol di tempat-tempat hiburan dan minimarket dengan melakukan pendekatan persuasif. Selain itu, pihaknya terus menyosialisasikan tentang permendag dan perda mengenai pembatasan minol.

“Kita perlu sosialisasi tentang aturan pembatasan miras dan saya ingin secara persuasif menyelesaikaan penanganan miras,” ujarnya kepada wartawan saat acara temu pelaku usaha pariwisata di Kota Mataram, Kamis (16/4).

Menurutnya, langkah persuasif dalam melakukan penertiban dilakukan agar tidak menimbulkan permasalahan yang tidak dikehendaki. Pihaknya pun meminta waktu untuk melaksanakan pembatasan peredaran miras.

Ia menuturkan, dalam proses pendekatan secara persuasif akan melibatkan tokoh agama dan masyarakat serta pelaku usaha miras sendiri. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya penyelesaian pembatasan miras tidak menimbulkan kegaduhan.

Ahyar mengatakan kegiatan temu pelaku usaha pariwisata bisa menjadi ruang dialog membahas seputar pembatasan peredaran minol. Upaya itu dilakukan untuk mendorong pariwisata di Mataram lebh baik dan berjalan dengan semangat kearifan lokal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement