REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis mengalami peningkatan dalam tindakan anti-Muslim pada tahun ini. Bahkan peningkatan ini diprediksi enam kali lipat bila dibandingkan dengan aksi islamofobia di negara tersebut pada 2014 lalu.
Dikutip dari laman ahram online, Presiden observatorium Perancis Abdallah Zekri mengatakan bila dilihat dalam data yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri Prancis, kuartal pertama tahun ini sudah tercatat sebanyak 222 tindakan Islamofobia. Jauh lebih banyak bila dibandingkan pada kuartal pertama pada 2014 lalu yang hanya sebanyak 37 tindakan.
Zekri membeberkan tindakan terbanyak terjadi selama bulan Januari lalu yaitu sebanyak 178 kali. Tindakan yang dilakukan adalah kekerasan terhadap laki-laki dan perempuan muslim, bahkan terhadap perempuan muslim yang sedang hamil.
Selain itu ada juga yang melakukan perusakan tempat ibadah Muslim dan juga tempat-tempat usaha yang didirikan warga muslim. Akan tetapi, Zekri menegaskan bahwa peningkatan tindakan anti-Muslim ini bukanlah dampak dari penyerangan yang dilakukan ekstrimis Islam terhadap majalah satir Charlie Hebdo beberapa waktu lalu.
"Dendam kepada Muslim Perancis bukan karena penyerangan oleh teroris yang tidak bertanggung jawab,” kata Zekri.