Jumat 17 Apr 2015 13:57 WIB

Naskah Kuno Museum Radya Baru 20 Persen Didigitalisasi

Naskah Kuno. Ilustrasi
Foto: Antara
Naskah Kuno. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Museum Radya Pustaka Solo, Purnamo Subagyo mengatakan dari sebanyak 377 naskah kuno yang menjadi koleksi di museum tertua di Indonesia itu, baru 20 persennya yang bisa didigitalisasi.

Digitalisasi naskah kuno ini dilakukan dalam satu tahun, Setelah didigitalisasi akan dialih bahasakan bekerja sama dengan Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Kurnia Heniwati salah seorang petugas yang melakukan digitalisasi naskah kuno di Museum Radya Pustaka mengatakan, untuk melakukan pekerjaan ini harus hati-hati karena banyak naskah yang umurnya sudah tua.

"Kalau tidak hati-hati naskah-naskah itu bisa sobek dan masih banyak debu lagi kita harus membersihkan dengan kuas secara pelan-pelan," kata Kurnia sambil menambahkan kerja seperti ini tidak bisa dilakukan secara buru-buru, Jumat (17/4).

Dia mengatakan butuh ketelitian dan harus berhati-hati saat melakukan digitalisasi naskah sehingga membuat naskah yang sudah berusia ratusan tahun ini tidak rusak serta dapat terbaca kelak di kemudian hari.

Kurnia yang akrab dipanggil Nia menuturkan sebelum diambil gambarnya, dirinya harus mengecek kondisi naskah serta halaman perhalaman. "Hampir semua naskah rusak karena usianya sudah ratusan tahun. Kerusakan biasanya jilidnya sudah rusak, kertas sudah rusak atau bolong-bolong," ujarnya.

Sebelum diambil gambarnya, Nia juga harus membersihkan naskah menggunakan kuas yang sangat halus dan lembut supaya huruf-huruf bahasa Jawa Kuno bisa terbaca jelas.

Perlu waktu berpekan-pekan bahkan berbulan-bulan bagi Nia untuk melakukan digitalisasi satu naskah tergantung dari jumlah halaman maupun kondisi naskah.

"Seperti Naskah Purwo ini yang jumlah halamannya 500-an bisa sampai empat bulan. Belum lagi kalau naskahnya bolong sehingga harus di dobel kertas supaya huruf di halaman selanjutnya tidak ikut terpotret," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement