Jumat 17 Apr 2015 14:06 WIB

Pedagang Batu Akik Tewas Diduga karena Keracunan Obat Nyamuk

Rep: C17/ Red: Bayu Hermawan
Petugas mengevakuasi mayat korban (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas mengevakuasi mayat korban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu keluarga pedagang baru akik ditemukan tewas di dalam mobil Daihatsu Grand Max bernopol BD 1821 AH, di Rawabening, Jakarta Timur.

Penyebab kematian diduga karena keracunan obat nyamuk bakar yang digunakan saat satu keluarga itu tidur di dalam mobil.

Nano (32), salah satu pedagang, mengatakan korban yang bernama Buyung (49), Risti (45) dan anaknya Chandra (10), memang sehari-hari tidur di dalam mobil setelah berjualan.

Ia menduga satu keluarga itu tewas karena menghirup asap obat nyamuk bakar yang dipasang di dalam mobil, dengan kondisi kaca mobil tertutup rapat.

"Biasanya Buyung membeli obat nyamuk oles. Menurut saya kemungkinan tewasnya karena keracunan obat nyamuk bakar dan kaca mobil tertutup. Itu obat nyamuknya ada," katanya, Jumat (17/4).

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekitar pukul 05.30 WIB pagi warga rawa bening jatinegara digegerkan dengan penemuan tiga orang mayat yang tewas.

Ketiga mayat tersebut merupakan satu keluarga penjual batu akik bernama Buyung (49), Risti (45), dan Chandra (10) yang pertana kali ditemukan Muhtopar (43) merpukan salah seorang keluarga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement