Jumat 17 Apr 2015 14:09 WIB

Kampung Bebas Rokok, Warga Diimbau tak Merokok

Rep: C10/ Red: Erik Purnama Putra
Kawasan bebas rokok, Makassar, Kamis (4/10).
Foto: Antara
Kawasan bebas rokok, Makassar, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah kampung yang berada di pinggir Kota Tasikmalaya menggalakan kampung bebas rokok. Sebelum memasuki kampung tersebut, ada sebuah gapura bertuliskan "Anda memasuki Kampung Gunung Cariu yang sedang belajar mengamalkan ajaran Islam, mohon berpakaian sopan dan menutup aurat dengan sempurna."

Tokoh masyarakat Kampung Gunung Cariu, Agus Sulaeman mengatakan, warga kampung sedang belajar mengamalkan ajaran Islam. Salah satunya dengan tidak merokok. Sebab, merokok dianggap sesuatu yang sia-sia.

Menurut dia, segala sesuatu yang mubazir itu tidak dianjurkan dalam Islam. "Merokok dinilai mubazir karena dapat merusak kesehatan dan membuat boros pengeluaran," kata Agus kepada Republika, Jum'at (17/4).

Kampung Gunung Cariu terletak di Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungur Sari, Kota Tasikmalaya. Di tiang gapura kampung tersebut juga terdapat papan bertuliskan "Terima kasih untuk tidak merokok di kampung ini."

Pria berusia 50 tahun tersebut menjelaskan, larangan untuk tidak merokok di Kampung Gunung Cariu memang tidak diwajibkan. Tulisan tersebut berfungsi hanya sebagai himbauan dan anjuran. Namun, sudah banyak masyarakat yang mengikuti anjuran tersebut.

Biasanya, jika ada tamu yang datang ke kampung tersebut, akan merasa segan untuk merokok. "Begitu pula dengan warga kampung, banyak diantara mereka yang malu jika meroko ditempat terbuka," ujar Agus.

Agus melanjutkan, warung-warung yang berada di dalam kawasan kampung, juga telah berkomitmen untuk tidak menjual rokok. Selain anjuran untuk tidak merokok, dikampung tersebut juga ada anjuran untuk melaksanakan sholat berjamaah tepat waktu. Kaum perempuannya disarankan untuk menutup aurat dengan sempurna.

Pada akhir tahun 2013, dibuat imbauan dan anjuran yang pertama. Warga Kampung Gunung Cariu dianjurkan untuk menutup aurat dengan baik bagi kaum perempuannya. Kemudian, pada pertengahan 2014, warga dianjurkan untuk tidak melakukan kegiatan yang mubazir seperti merokok.

"Sampai hari ini, alhamdulilah anjuran tersebut keberhasilannya dinilai telah tercapai 75 persen," kata Agus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement