Jumat 17 Apr 2015 14:57 WIB

Untuk Kedua Kalinya Masjid di Queensland Mendapat Serangan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Sebuah masjid di Toowoomba di Queensland terbakar. Ada dugaan kebakaran masjid yang berada di West Street di kawasan Toowoomba ini pada Jumat (17/4) pukul 02.00 pagi waktu setempat itu disengaja.

Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, tetapi kebakaran tetap menyebabkan kerusakan yang parah.

Sementara itu polisi menganggap kebakaran ini sebagai sebuah serangan. Belum ada tersangka yang dituduh, tetapi ini adalah serangan kedua yang menimpa masjib tersebut tahun ini.

Pada bulan Januari, seorang pria mencoba menyalakan api di sebuah kotak plastik dan kemudian dengan sengaja meninggalkan kompor gas di dalam masjid, tapi tidak terjadi ledakan.

Petugas keamanan dan kepolisian telah ditingkatkan di masjid selama enam bulan terakhir. Para jamaah juga telah diperingatkan untuk berhati-hati.

Sementara itu Presiden Dewan Islam di Queensland, Ismail Cajee mengutuk keras serangan terhadap masjid Toowoomba. "Kalau saja mereka tahu dan mengerti bahwa agama Islam telah ada selama 1.400 tahun terakhir seperti agama-agama lainnya, Kristen, Hindu, Yahudi," ujar Cajee. "Hal ini karena mereka tidak membaca sehingga mereka akan melakukan hal yang konyol dan bodoh."

Presiden Dewan Islam di Toowoomba, Profesor Shahjahan Khan mengatakan kerusakan yang terjadi sangat menyedihkan, bagian bangunan bata terbakar habis.

"Ini adalah kerusakan terbesar yang pernah terjadi," katanya.

Profesor Khan mengatakan warga secara luas telah menerima keberadaan masjid, sejak dibuka 12 bulan yang lalu.

"Ini adalah tindakan satu atau dua orang dan tidak bisa mewakili sikap seluruh warga di Toowoomba," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement