Jumat 17 Apr 2015 16:37 WIB

Penghapusan Kolom Agama di Formulir KTP Harus Ada Penjelasan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Pemilik akun Facebook, Murtie Weepee yang meresahkan formulir pembuatan KTP yang tidak menyertakan kolom agama
Foto: Facebook
Pemilik akun Facebook, Murtie Weepee yang meresahkan formulir pembuatan KTP yang tidak menyertakan kolom agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur SNH Advocacy Center  Sylviani Abdul Hamid mengatakan, pihaknya menemukan  formulir permohonan kartu tanda penduduk (KTP) WNI F1.21 yang tidak mencantumkan data agama pemohon. Namun dalam pencetakan KTP elektronik tetap mencantumkan data agama pemilik KTP.

Menurut Sylvi, harusnya ada penyesuaian data antara yang ada dalam formulir F1.21 dengan data yang ada dalam e-KTP. "Ini perlu dilakukan agar tidak ada simpang siur antara data yang dimohonkan dalam form F 1.21 dengan data yang ada dalam e-KTP," katanya, Jumat, (17/4).

Perlu ada klarifikasi dari instansi terkait mengenai formulir F1.21 yang ada di kelurahan. Ini diperlukan agar masyarakat tidak resah dan ketertiban dapat terjaga.

Kolom agama, terang Sylvi, dalam e-KTP penting dicantumkan karena menyangkut banyak persoalan terkait dengan status sosial dan hukum. Contoh yang paling ekstrim apabila seseorang meninggal dunia dan tidak diketahui keluarganya, maka menjadi hak jenazah untuk mendapat penyelenggaraan ritual keagamaan sebagaimana agama yang dianutnya.

"Saat ini ada suara-suara yang mengingatkan kembali akan bahaya paham anti Tuhan dan anti agama. Jangan sampai paham ini mempengaruhi kebijakan dalam pembuatan KTP," kata dia.

Oleh karena itu Sylvi berharap agar kolom agama tetap ada sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2010 tentang Formulir dan Buku yang digunakan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. “Pemerintah harusnya segera merespon atas pemberitaan yang meresahkan ditengah-tengah masyarakat."

Pihaknya juga berharap Mendagri tidak merubah ketentuan kolom agama dari ada menjadi tidak ada. "Apabila ini  terjadi maka kami  tidak segan-segan akan menggugat Pemerintah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement