Jumat 17 Apr 2015 16:41 WIB

Ingat! Jangan Percaya Ramalan Nasib

Rep: c27/ Red: Citra Listya Rini
Ramalan
Ramalan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Banyak orang selalu ingin tahu sesuatu yang menarik tentang masa depan mereka. Ini sangat sulit untuk menangani ketidakpastian dan menghadapi ketidaktahuan.

Realitas yang keras dari tantangan hidup membuat kita beralih ke peramal nasib untuk mendapatkan nasihat yang baik. Tapi kata-kata permal bisa membantu menemukan solusi atau justru menjadi pil pahit yang harus ditelan.

Bisanya peramal di jalanan merupakan permal-peramal palsu. mereka akan memprediksi sesuatu yag akan terjadi kepada pelanggannya. Apabila mendapat ramal yang baik, itu bisa menajadi hal yang sangat menyenangkan.

Namun, bagaimana jika sebaliknya? Pelanggan tersebut akan terus memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi padanya. hidupnya akan dibayang-bayangi oleh hal-hal buruk dan membuat pikiran justru tambah bermasalah.

Menemui peramal palsu sama saja dengan menyerahkan pikiran untuk berpikir negatif terus-menerus. Mereka akan menuntut fungsi pikiran mempercayai hal yang sudah diprediksi. Membuat ketakutan serta mengganggu pikiran, bahkan bisa jadi perlu penanganan dokter bila pikiran sudah tidak bisa berpikir dengan baik.

Hal yang perlu diingat juga, tidak ada orang sukses yang menghampiri peramal untuk menentukan nasib mereka. Orang sukses akan mencari penyelesaian dengan cara mereka sendiri, atau meminta pendapat dari orang-orang yang layak memberikan solusi pada masalah tersebut.

Bila seseorang yang memiliki masalah mendatangi peramal, ada beberapa dari mereka yang  memiliki kemampuan untuk merasakan energi dan emosi orang. Selain itu, mereka sering mencoba mengambil kendali pembicaraan dan mengeksploitasi pikiran yang lemah.

Dilansir dari Womanitely, Jumat (14/4), pakar psikologis mengatakan bahwa mengikuti ramalan dengan serius dapat merusak mental kesejahteraan. Keterampilan hipnotis peramal nasib  dapat membuat orang percaya bahkan dalam hal-hal tidak masuk akal.

Prediksi mereka biasanya mengisi pikiran orang tersebut dengan ketakutan dan kecemasan, karena itu sangat sulit untuk mengatasi perselisihanbatin. Akibatnya, Anda menjadi lelah secara mental dan depresi tentang segala sesuatu .

Jika tidak ingin menantangkan pikiran cemas tentang masa depan, coba nikmati saat ini. Berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak pergi ke peramal nasib demi kesehatan mental. Ini saatnya untuk menyadari bahwa setiap kali mengunjungi seorang peramal sama saja dengan menipu diri sendiri.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement