REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Prof Armida Salsiah Alisjahbana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran mengatakan peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 dapat dijadikan kesempatan bagi Indonesia untuk memimpin kerja sama pembangunan antarnegara anggota konferensi itu.
"Forum peringatan KAA ke-60 hendaknya dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memimpin di dalam kerja sama pembangunan antarnegara Asia-Afrika," katanya, Jumat (17/4).
Ia mengatakan kerja sama pembangunan itu dapat dilakukan baik melalui Kerja sama Selatan-Selatan (KSS) maupun kerja sama triangular, yakni kerja sama antara Indonesia dengan negara berkembang yang difasilitasi baik mitra pembangunan multilateral maupun bilateral.
Mantan menteri perencanaan pembangunan nasional pada periode 2010-2015 itu menambahkan agenda kerja sama yang dipilih harus sesuatu yang bersifat konkrit untuk diwujudnyatakan, misalnya kerja sama tentang pembangunan infrastruktur.
Selain bidang infrastruktur, menurutnya, kerja sama itu juga bisa dikaitkan dengan berbagai forum dunia yang sedang merumuskan agenda pembangunan.
"Baru kemudian juga paralel kerja sama yang membuka peluang bisnis," tuturnya.
Ia mengatakan Indonesia saat ini memiliki pengaruh yang dipandang baik oleh forum-forum dunia.