REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan pejuang keamanan Irak melawan militan ISIS di gerbang barat kota Ramadi, Jumat (17/4) waktu setempat.
Polisi dan anggota dewan provinsi mengatakan, militan tersebut berada kurang dari setengah kilometer dari pusat ibu kota Provinsi Anbar. Warga sekitar bergegas pergi, melambaikan bendera putih.
"Situasi di Anbar sangat kritis," kata anggota dewan, Sabah Karhout.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, tentara akan segera meluncurkan serangan balik. Sementara itu, dua Wakil Gubernur Anbar menggemakan kegelisahan dan mengatakan bila koalisi yang dipimpin AS tidak melakukan cukup serangan udara untuk membantu menyelamatkan kota.
Seperti diketahui, para militan Sunni telah membuat terobosan di dekat Ramadi sejak pekan lalu ketika pemerintah mengumumkan serangan baru untuk kembali merebut Anbar. Anbar merupakan bagian besar dari ISIS yang telah dikuasai sejak satu tahun terakhir.
Para pemberontak mengalami kekalahan besar bulan ini ketika pasukan Irak dan para militer Syiah mengalihkan mereka ke Tikrit. Tapi sekarang mereka kembali ke Anbar dan kilang terbesar negara tersebut di Baiji.