REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise mengungkapkan, pemerintah dan masyarakat Indonesia berduka atas peristiwa yang terjadi pada dua pekerja migran Indonesia di Arab Saudi, Siti Zaenab binti Duhri Rupa dan Karni binti Medi Tarsim.
Menteri Yohana juga mendoakan agar keluarga kedua almarhumah diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan berpulangnya orang yang mereka kasihi.
Menteri Yohana mengakui, eksekusi mati itu semakin menunjukkan, pentingnya membangun sistem perlindungan HAM bagi pekerja migran Indonesia dari hulu ke hilir.
"Ini agar mata rantai kemiskinan terputus, khususnya di daerah perdesaan," sebut Menteri Yohana, dalan siaran pers yang diterima, Jumat (17/4).
Menteri Yohana juga menyampaikan, pemerintah perlu bekerja lebih keras lagi dalam melakukan negosiasi baik, di tingkat bilateral maupun milateral.
Itu termasuk melalui mekanisme HAM Internasional, agar pekerja migran Indonesia dilindungi hak-haknya oleh negara-negara penerima.
”Jalan masih panjang. PR terdekat kita adalah tanggung jawab dalam memenuhi hak korban atas pemulihan, mari semua pihak bekerjasama untuk mengatasi dalam mencegah masalah ini," tegas Menteri Yohana.
Buruh migran Indonesia asal Bangkalan , Madura, Jawa Timur, Siti Zaenab dieksekusi pada Rabu (15/4) waktu Arab Saudi.
Sedangkan Karni, buruh migran asal Brebes, Jawa Tengah, dieksekusi pada Kamis (16/4). Keduanya didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap anggota keluarga majikannya.