REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mendesak Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk memediasi serangan udara yang ia sebut tidak masuk akal oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman.
Ia pun meminta Ban untuk mendorong adanya gencatan senjata.
Dalam sebuah surat untuk Sekjen PBB yang dilansir the Associated Press, Sabtu (18/4), Zarif mengatakan, bom yang menghancurkan rumah sakit, sekolah, jalan-jalan, pabrik makanan dan pembangkit listrik telah meningkatkan krisis kemanusiaan yang menurutnya mendekati dimensi bencana.
Menurutnya, kelompok teroris adalah penerima manfaat utama dan mendapatkan keuntungan strategis dari serangan udara tersebut.
Selain itu, ia menegaskan, tidak ada solusi militer yang dapat menyelesaikan konflik Yaman. Zarif mengatakan, semua upaya, terutama oleh PBB, harus bertujuan untuk menerapkan gencatan senjata dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Ia pun berharap, Yaman dapat kembali menjadi negara yang dipimpin dialog nasional dan mendirikan pemerintah persatuan nasional yang inklusif.
Koalisi pimpinan Arab Saudi meluncurkan serangan udara akhir bulan lalu terhadap pemberontak Houthi yang berusaha menguasai Yaman.
Arab Saudi pun menuduh Iran mempersenjatai Houthi, namun pemerintah Iran telah menolak pernyataan tersebut. Lebih dari 700 orang tewas dan lebih dari 2.700 terluka dalam pertempuran di Yaman.