Sabtu 18 Apr 2015 15:29 WIB

Hehamahua Usulkan Pimpinan KPK Nanti tak Dipilih DPR

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Abdullah Hehamahua
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Abdullah Hehamahua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua mengusulkan pimpinan KPK dan semua pimpinan lembaga negara tak lagi dipilih oleh DPR.

Hehamahua mengatakan, lembaga legislatif itu nantinya hanya menetapkan untuk menerima atau menolak usulan dari pemerintah.

"Seperti Panglima TNI dan Kapolri. Sekarang belum bisa tapi mudah-mudahan yang akan datang," katanya saat dihubungi, Sabtu (18/4).

Menurutnya, DPR sebagai lembaga politik tak bisa lepas dari kepentingan politik yang ada di dalamnya. Jika DPR diberi wewenang untuk memilih dari beberapa calon yang diusulkan, maka kemungkinan terjadi tawar menawar dengan calon yang ada akan sangat besar.

"Untuk periode sekarang belum bisa diterapkan. Berarti kemudian 2019 pimpinan KPK baru sudah tidak lagi fit and proper test di DPR," ujarnya.

Terkait pansel capim KPK, Hehamahua kembali mewanti-wanti agar tak diisi orang-orang yang punya kepentingan politik.

Anggota pansel sendiri juga harus ditelusuri rekam jejaknya mulai dari SMA hingga saat ini. Tidak boleh pansel mempunyai masalah dalam KKN, masyarakat, atau punya kasus hukum.

"Sehingga dengan track record bisa diketahui pansel itu berisi individu yang betul-betul punya integritas, profesional, kompetensi dan perilaku yang baik," tandas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement