REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan Bonek 1927 yang menggelar aksi di Jalan Embong Malang, Surabaya, membubarkan diri setelah mendengar keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang membekukan PSSI.
"Kami mengapresiasi positif putusan menpora. Bonekmania dan bonita berharap setelah ini persepakbolaan indonesia bisa menjadi lebih baik," ujar Koordinator Bonita (Bonek Wanita), Siti Nafsiah, Sabtu (18/4).
"Syaratnya semua stake holder mau introspeksi diri. Kami tidak mempermasalahkan kalau akhirnya ada sanksi dari FIFA. Karena menurut kami, ini bisa menjadi awal revolusi PSSI," katanya.
Siti berharap dengan keputusan membekukan PSSI, maka rantai mafia sepak bola di Indonesia bisa terputus. Menurutnya bentuk perubahan yang paling mendasar adalah membenahi induk organisasinya.
Wanita yang sapa Itak itu meminta agar pecinta sepak bola Indonesia, tidak panik dengan jatuhnya sanksi dari FIFA nanti.
Selain itu, Itak juga meminta agar Persebaya 1927 dikembalikan seperi dahulu kala. Yakni menjadi sebagai satu-satunya tim asal surabaya yang diakui. Bukan persebaya yang baru terbentuk pada tahun 2010 lalu, bukan tahun 1927 silam.
"Semua orang juga pasti mengetahui Persebaya mana yang sebenarnya, bukan duplikatan," tegasnya.
Terkait aksi hari ini, Nafsiah mengatakan sebab sejak awal ribuan Bonek tidak ingin mengganggu keberlangsungan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015, yang hanya berjarak 30 meter dari titik demo.