REPUBLIKA.CO.ID, OSLO-- Wartawan lepas Norwegia Raymond Lidal, yang ditangkap pada akhir Maret di Yaman, telah dibebaskan dan direncanakan pulang pada Ahad, demikian laporan Norwegian News Agency (NTB) pada Sabtu waktu setempat.
Lidal (28 tahun) diungsikan dari Yaman pada Jumat (17/4) bersama dengan warga negara asing lain. Ia tiba di Jerman pada Sabtu dan dijadwalkan pulang ke Norwegia pada Ahad, kata ayahnya --Anton Lidal-- kepada NTB.
Lidal, yang pergi ke Yaman dengan menggunakan visa pelajar, ditangkap di Ibu Kota Yaman, Sana'a, ketika ia mengambil gambar pemboman Arab Saudi di negeri itu pada 29 Maret. Ia dilaporkan dituduh melakukan kegiatan mata-mata terhadap kelompok Syiah Al-Houthi.
Warga negara Norwegia tersebut pergi ke Yaman pada 2011 untuk belajar Bahasa Arab. Ia mulai bekerja pada 2012 sebagai wartawan lepas dan memberi sumbangan pada banyak media Norwegia, termasuk media penyiaran umum Norwegia, NRK, dan harian lokal Bergens Tidende.
Kementerian Luar Negeri Norwegia pekan lalu menyatakan kementerian tersebut sudah mengetahui kasus Lidal dan mengikuti perkembangannya melalui kedutaa besar di Riyadh, Arab Saudi, kata NRK.
"Kami telah menjelaskan kepada Pemerintah Yaman mereka sepenuhnya bertanggung-jawab atas kehidupan dan kesehatan warga negara Norwegia selama ia berada dalam tahanan mereka," kata Kepala Komunikasi di Kementerian Luar Negeri Norwegia Frode Andersen, sebagaimana dikutip Xinhua, Ahad (19/4).
Kelompok Al-Houthi merebut Ibu Kota Yaman, Sana'a, pada September 2014. Situasi keamanan di Yaman telah merosot tajam sejak awal Maret, ketika konflik meletus di beberapa provinsi di wilayah selatan negeri tersebut.
Koalisi pimpinan Arab Saudi pada akhir Maret memulai serangan udara terhadap sasaran Al-Houthi di Sana'a dan kota besar lain, dan menyatakan operasi multinasional itu bertujuan memaksa petempur Al-Houthi mundur dari kota besar yang telah mereka rebut sejak tahun lalu.