REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pembukaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang yang dijadwalkan pada April 2015 ini dipastikan tertunda. Pembukaan RSUD ini molor setelah Presiden Joko Widodo menunda kunjungannya ke Kota Malang akhir April 2015.
"Presiden Jokowi semula akan datang pada 27 April 2015, tetapi kemarin, saya diberi laporan jika kunjungan itu ditunda. Presiden datang pada 18 Mei," kata Anton, Ahad (19/4).
Meski demikian, Anton memastikan rencana operasional RSUD Kota Malang tak terganggu. Rumah sakit bertipe D itu dijadwalkan mulai beroperasi pada awal Mei. "Jadi rumah sakit dioperasionalkan dulu, baru diresmikan," tegasnya.
Rumah Sakit tipe D di Kecamatan Kedungkandang ini sudah dua kali tertunda diresmikan. Semula Pemkot akan melaunching tersebut pada 17 April 2015, tapi rencana ini dibatalkan karena perijinan dan payung hukum operasional rumah sakit tersebut belum selesai.
Pemkot lalu merencanakan agar rumah sakit tersebut diresmikan pada 27 April, bertepatan dengan kedatangan Jokowi ke Kota Malang untuk membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Rencana ini kembali ditunda karena pada pekan ini orang nomor satu di Indonesia sedang menyiapkan Konferensi Asia-Afrika. Anton menambahkan, proses mendapatkan ijin operasional RSUD Kota Malang kini sudah ada pada tahap akhir. Ia memperkirakan ijin tersebut keluar pada akhir bulan 2015.
Tertundanya kunjungan Jokowi tidak hanya membuat rencana peresmian RSUD Kota Malang tertunda. Ribuan warga Kota Malang yang tercatat sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Timur juga belum bisa mendapatkan kartu.
Selain itu, warga Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, juga belum bisa menerima dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).