REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN –- Ribuan orang berbaris di Berlin, Munchen, dan kota-kota Jerman lainnya sebagai bentuk protes terhadap kesepakatan perdagangan bebas yang direncanakan antara Eropa dengan Amerika Serikat (AS).
Warga Jerman khawatir, perjanjian tersebut akan mengikis persediaan makanan, menambah pengangguran, dan standarisasi lingkungan.
Oposisi Transatlantic Perdagangan dan Investasi Kemitraan (TTIP) sangat tinggi di Jerman. Hal ini karena meningkatnya sentimen anti-Amerika terkait kegiatan spionase AS dan ketakutannya pada dominasi perusahaan digital, seperti Google.
"43 persen warga Jerman percaya TTIP akan buruk bagi negara. Hanya 26 persen yang melihatnya positif," demikian sebuah jajak pendapat YouGov, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (18/4).
Di Berlin, kerumunan massa diperkirakan mencapai 1500 orang. Demonstran membentuk rantai manusia yang berkelok-kelok dari alun-alun Potsdamer Platz, melewati kedutaan AS, serta melalui Gerbang Brandenburg, lalu ke kantor Komisi Eropa.
Ribuan warga Jerman lainnya juga berbaris di Lepzig, Stuttgart dan Frankfurt. Gerakan itu dipuji sebagai 'hari aksi global' yang menentang perdagangan bebas. Protes ini juga merupakan yang terbesar di Jerman.