Ahad 19 Apr 2015 20:24 WIB

Menajer Persib: Para Pemain Belum Siap Alih Profesi

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham

Foto: Antara

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menajer Persib Bandung, Umuh Muchtar kecewa dengan keputusan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang telah membekukan PSSI. Menurut pria berkumis itu, akibat pembekuan tersebut yang paling dirugikan adalah para pemain.

Berikut hasil wawancara Republika dengan Umuh:

1. Apa saran anda untuk PSSI dan Kemenpora?

Saya ingin PSSI dan Kemenpora bisa duduk bersama mencari solusi yang terbaik buat klub, pemain dan semuanya. Jalan terbaik bisa didapat jika kedua belah pihak saling mengerti. Kalau terus egois gak bakalan selesai masalah.

2. Jika FIFA benar-benar mem-banned Indonesia, apa dampak pada pemain?

Pastinya mereka menjadi korban pertama, selain semangat mereka jatuh, juga membunuh mata pencariannya, mereka juga punya keluarga. Saya yakin mereka belum siap beralih profesi.

3. Seberapa besar kerugian yang dialami pemain?

Besar sekali. Apalagi pemain sepak bola di Indonesia kan bukan puluhan tapi banyak, dari ISL, dan Divisi Utama. Kalau bukan main sepak bola lagi, mereka kerja apa, penghasilan mereka kan dari sana.

4. Bagaimana nasib para pemain yang membela timnas?

Kan kalau dibanned, kita enggak bisa main dilevel internasional dengan anggota FIFA lainnya.

5. Apakah anda memiki keyakinan, jika ISL dan Timnas dikelola oleh pemerintah bisa lebih baik?

PSSI dan Kemenpora dalam hal ini pemerintah itu harus bekerja sama. Tidak bisa sendiri-sendiri, tapi menjadi mitra yang saling menguntungkan demi kepentingan bersama yaitu sepak bola Indonesia.

6. Kalau begitu, apa harapan anda?

Pokoknya beres saja dulu, kompetisi tetap berjalan dengan lancar. Kalau sudah normal jangan sampai terulang lagi. Saya sudah lelah begini terus.