Ahad 19 Apr 2015 21:34 WIB

Blusukan ke Gedung Kesenian Setu Babakan, Ahok Mengaku Kecewa Berat

Rep: c11/ Red: Taufik Rachman
Gubernur DKI Jakarta Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merasa kecewa saat berkunjung ke Gedung Kesenian Betawi yang baru dibangun di Jalan RM Kahfi, Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Ahad (19/4).

"Pembangunan Rp 113 miliar kan gila, saya mau investasi tapi bukan berarti di korupsi," kata Basuki di Gedung Kesenian, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Ahad (19/4).

Adapun pembangunan Gedung kesenian Betawi ini sudah dilakukan sejak 2012 lalu. Lokasinya masuk ke dalam area perkampungan Betawi di Setu Babakan, Srengseng Sawah.

Akan tetapi setelah tiga tahun berlalu, pembangunan memang masih mangkrak. Bangunan kesenian baru akan dirampungkan ketika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 dicairkan.

Ahok sapaan akrab Basuki banyak mengkrtisi bangunan kesenian betawi tersebut. Belum juga dipakai, papan kayu yang digunakan sebagai pijakan, sudah mulai rapuh. Beberapa diantanya juga tidak tersusun dengan sempurna, setiap orang yang melewati harus lebih hati-hati.

"Kayu jenis apa, masa dua tahun saja sudah pecah. Kayu jembatan sudah retak. Duit yang kita gunakan lebih mahal daripada bangun rumah mewah," ujar Ahok.

Dalam Gedung Kesenian tersebut juga dibangun sebuah kolam melingkar di area panggung. Ahok merasa kecewa karena, kolam tersebut tidak berisi air maupun ikan. Ia menilai kolam yang baru tersebut sudah bocor, padahal musim hujan sudah sering melanda Jakarta Selatan. "Jangan banyak gaya bikin kolam, ini sudah menghabisi duit lebih dari kepatutan," kata Ahok.

Selain itu Ahok juga mempermasalahkan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar taman. Ia merasa heran dengan jumlah pekerja taman yang melebihi 30 orang, namun masih banyak rerumputan liar. Atap-atap bangunan juga sudah mulai terbuka, bagian lainnya juga sudah nampak terkena imbas bocor hujan.

Di sisi lain, Basuki meminta pusat kuliner yang ada di dalam gedung bisa dimanfaatkan oleh pedagang sekitar. Ahok menginginkan pengelolaan pusat kuliner jatuh pada masyarakat Betawi yang memang mahir memasak makanan khas Betawi untuk disajikan kepada para pengunjung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement