REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wali Kota Cimahi Atty Suharti menyatakan, organisasi Islam Nadhlatul Ulama (NU) telah menjalin kebersamaan dengan pemerintah dalam membangun Cimahi untuk menciptakan rakyat cerdas dan menjaga kota agamis.
"Kebersaman kami merasakan peran NU selama 15 tahun seiring otonomi Cimahi sangat strategis karena sebagai perekat ormas Islam dan pembuka hati dan pemikiran umat Cimahi untuk menciptakan rakyat cerdas dan menjaga kota sebagai kota agamis," kata Atty saat Konferensi Cabang III NU Kota Cimahi di Aula Pondok Pesantren Al-Musyahadah, Cimahi, Ahad Kemarin.
Ia mengatakan, NU sebagai ormas Islam sudah mengalami kehidupan bernegara dan kerakyatan lebih dari 80 tahun. Selama itu, menurut dia, NU memiliki kekuatan dalam menciptakan keseimbangan dinamika masyarakat sekaligus menjaga umat dalam kehidupan bernegara menegakan syariat Islam.
"Seperti yang kita ketahui, saat ini tantangan yang dihadapi umat Islam sangat berat seperti munculnya jaringan ISIS," katanya.
Ia menjelaskan, tantangan umat Islam itu dikhawatirkan berpengaruh pada keutuhan kerukunan hidup beragama sekaligus tanggapan dunia luar yang tidak memahami Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua alam semesta.
Tantangan itu, lanjut dia, dikhawatirkan juga terhadap kebersamaan rakyat dengan pemerintah, kebersamaan ulama dan umara yang telah dibangun sejak berdirinya Kota Cimahi. "Namun alhamdulillah struktur kebersamaan masih bisa dipertahankan sampai saat ini sesuai dengan kesinambungan pembangunan," katanya.
Ketua PCNU Cimahi periode 2009-2014, K.H. Yudha Abdullah Ilyas berharap pengurus yang akan datang dapat melakukan hubungan dan komunikasi ke semua pihak, termasuk pemerintah Kota Cimahi. "Pengurus baru saya harapkan bisa menjalin komunikasi dengan pemerintah Kota Cimahi, NU haruslah menjadi partner Pemerintah Kota Cimahi, Cimahi diharapkan memberikan andil terhadap regional bahkan nasional," katanya.