Senin 20 Apr 2015 17:45 WIB

Menteri Datangi Kawasan Transmigrasi di Aceh

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Foto: Ist
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BARAT -- Kondisi jalan yang rusak, berbukit, dan melintasi perhutanan, tidak menyurutkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar untuk mendatangi kawasan calon transmigrasi di Desa Data Cut, Jantho, Aceh Barat, Senin, (20/4).

"Kondisi Aceh sudah kondusif. Tidak ada yang perlu ditakuti lagi. Masyarakat dan aparat keamanan sudah bisa saling menjaga. Jadi untuk ditinggali trans, tidak perlu khawatir lagi. Kita akan terus kembangkan daerah lain," ujar Marwan dalam siaran pers kepada Republika.

Desa Data Cut  berjarak sekitar 30 kilometer atau menempuh jarak 30 menit dari ibu kota Kabupaten Aceh Barat. Daerah itu ketika masa konflik, terkenal dengan wilayah 'hitam'. Sekitarnya dikelilingi perbukitan  yang potensi wilayahnya pada sektor perkebunannya.

Sekarang, kawasan tersebut disiapkan untuk trans lokal dengan luas areal kisaran 200 hektare yang bisa menampung 700 keluarga. Sementara, baru disiapkan 50 kepala keluarga.

Marwan mengaku, mendatangi kawasan transmigrasi yang lokasinya terpencil, menjadi tugas utamanya  sebagai menteri. "Tidak hanya berkantor di kota saja, tapi desa dan kawasan tertinggal pasti saya datangi demi mensejahterakan masyarakat. Dan saya harap, mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat," ujarnya.

 

Sebelum ke lokasi Desa Data Cut, ada wilayah transmigrasi di Desa Sukatani yang sudah dihuni sejak tahun 1983 dengan pendatang dari Jawa sebanyak 200 kepala keluarga. Namun, karena konflik, akhirnya ditinggalkan dan hanya menyisakan 50 keluarga.

"Kalau seorang menteri sudah pernah ada datang ke lokasi, berarti kondisi daerah sini sudah aman. Dan bisa dijadikan lokasi transmigrasi. Tapi untuk sementara untuk trans lokal. Tidak menutup kemungkinan dari daerah lain," ujar politikus PKB tersebut.

Sesudah mendatangi wilayah calon trans, Marwan mendatangi perajin rencong Aceh Besar, Gampong Baet mesjid dan Baet Lampuot. Di tempat itu, ia melihat langsung pembuatan senjata khas Aceh tersebut. "Harus dilestarikan dan menjadi peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya. Selain lestarikan budaya, harus dapat sejahterakan warga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement