REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah fraksi DPRD DKI berbeda pandangan mengenai pengambilan Hak Menyatakan Pendapat (HMP) terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Beberapa fraksi melanjutkan HMP dari hak angket, dan lainnya tetap pada pendirian tidak melanjutkan hak yang melekat pada anggota dewan ini.
Beberapa fraksi DPRD DKI yang mendukung HMP secara tegas yakni Gerindra, PPP, Demokrat. Ketua Fraksi Demokrat-PAN, Lucky Sastrawiria mengatakan Demokrat akan terus mendukung HMP. "Kita dukung sepenuhnya HMP, dari Partai Demokrat kami semua 10 orang soling mendukung HMP," kata Lucky, Senin (20/4).
Akan tetapi, meski Demokrat mendukung sepenuhnya HMP, Partai Amanat Nasional (PAN) yang berada dalam satu fraksi di DPRD DKI Jakarta, menolak untuk mengambil HMP. "Kita dukung, di luar PAN, karena PAN walaupun satu fraksi, tapi mereka dari awal saja sudah menarik hak angket. Mereka bertindak sesuai arahan dari Ketua Umum (PAN)," papar Lucky.
Dukungan HMP juga mengalir dari partai berlambang Kabah ini. Ketua fraksi PPP DPRD DKI, Maman Firmansyah mengatakan HMP terhadap Basuki harus tetap berlanjut. "Ini kesempatan (HMP), setelah dihajar habis di media (DPRD oleh Basuki) ya tunjukkan kalau kita memang menegakkan konstitusi dan mencari kebenaran," kata Maman di Kantor DPRD DKI.
Ia mengatakan HMP merupakan tanggung jawab moral dari DPRD. Setelah usai hak angket, kemudian DPRD memilih untuk melanjutkan ke HMP, hasil temuan dari hak angket harus diambil kesimpulan melalui tindak lanjut HMP.
Maman melanjutkan sebenarnya pengambilan HMP oleh DPRD sebenarnya bukanlah hal yang harus ditakutkan. "Seperti apa hasilnya ya silakan nanti, kan gak seperti mau kiamat gara-gara HMP," ujar Maman.
Selian itu, Wakil Ketua DPRD fraksi Gerindra, Mohammad Taufik mengatakan Gerindra terus melanjutkan HMP. Ia mengatakan HMP akan terus berjalan meskipun tidak semua fraksi akan ikut serta. Syarat HMP sendiri dapat diikuti oleh 20 anggota dewan dengan lebih dari satu fraksi.
"Secara terang fraksi yang mendukung HMP ada Gerindra, PPP, Golkar, PKS dan Demokrat. Pasti semua dukung tapi keputusan HMP apakah pemakzulan nanti diliat di sidang paripurna," ujar Taufik.