REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a, Yaman, terkena serangan bom dari orang tak dikenal, Senin (20/4) waktu setempat. Kerusakan mencapai 70 persen dan melukai setidaknya dua orang warga negara Indonesia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, serangan sebenarnya bukan ditujukan kepada KBRI, melainkan depot amunisi yang berada di dekatnya. "Akibat serangan, tangki solar di KBRI untuk penerangan telah pecah, pagar rusak tidak bisa ditutup. Kami minta keamanan ekstra agar KBRI tidak dijarah," katanya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senin (20/4).
Dua WNI pun menjadi korban luka. Saat itu, sebanyak 17 WNI tengah berada di KBRI. Tata mengatakan bila mereka merupakan staf, anggota tim investigasi dan WNI yang akan dievakuasi.
"Sesuai instruksi bu menteri, mereka segera dievakuasi ke Wisma Duta untuk selanjutnya ke Huadedah dan ke Djibouti," ucapnya.
Korban tersebut, kata Tata, terkena percikan kaca akibat bom siang tadi. Namun demikian, hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.