REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) merekomendasikan panitia pusat Peringatan Ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk memasukan menu tradisional asal Jawa Barat dalam jamuan makan siang untuk para kepala negara dan delegasi Asia Afrika, di Gedung Negara Pakuan Bandung. Agar, semua delegasi bisa merasakan makanan khas Jabar.
"Kami berkeinginan, untuk merekomendasikan agar makanan khas Jawa Barat seperti nasi liwet, mungkin kalau bisa karedok dapat disajikan dalam suasana internasional," ujar Kepala Biro Humas Protokol dan Umum (HPU) Ruddy Gandakusumah, Senin (20/4).
Menurut Ruddy, rekomendasi untuk memasukan menu tradisional Jawa Barat dalam acara tersebut sudah disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada panitia pusat KAA.
Saat Kepla Staff Kepresidenan, Luhut Panjaitan ke sini untuk memantau, Gubernur sudah menyampaikan agar ada makanan khas Jawa Barat di jamuan nanti.
Dalam jamuan makanan siang tersebut, kata Ruddy, Pemprov Jawa Barat hanya sebagai fasilitator yakni yang menfasilasitasi rumah dinas Gubernur Jawa Barat.
Namun, untuk penentuan menunya apa saja dan chef-nya siapa, semuanya diserahkan kepada panitia pusat di Jakarta. Pada Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 10 tahun lalu para kepala negara dan delegasi menginginkan makanan tradisional asal Indonesia.
"Tinggal sekarang ialah bagaimana membuat konsep menunya, yang lidahnya sama antara lidah orang Asia dengan orang Afrika. Tapi semuanya diserahkan ke panitia pusat," katanya.