REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melewati proses produksi dan pasca produksi selama tiga bulan, Turis Romantis segera tayang di layar bioskop Tanah Air. Film produksi Mahaka Pictures dan Spektrum Film ini menggaet aktor asal India, Shaheer Sheikh yang lebih dulu populer lewat aktingnya di layar kaca.
"Tentunya Shaheer akan memperlihatkan kemampuan berakting yang berbeda dengan penampilannya di serial TV," kata Celerina Judisari selaku produser. Penonton tak akan menyaksikan adegan-adegan ala film India di sepanjang film Turis Romantis. Sebab, ini murni film Indonesia.
Turis Romantis diangkat dari skenario karya Rahabi Mandra, disutradarai, dan digarap oleh insan perfilman Tanah Air. Di film tersebut, Shaheer (Azan Khan) dipasangkan dengan Kirana Larasati (Nabil). Kisah mereka bermula dari kegetiran hidup Nabil yang bekerja menjadi pemandu wisata untuk mengumpulkan Rp 200 juta untuk membayar biaya pengobatan berikut hutang ayahnya yang tukang judi. Azan yang penuh perhatian dipandu Nabil yang ketus berkeliling Yogyakarta.
Mendampingi Azan, Nabil sebetulnya enggan. Betapa tidak, ia harus berinteraksi dengan orang India! Itu artinya, ia akan melewatkan waktu berhari-hari dengan orang sejenis Tuan Takur si rentenir.
Ternyata, Azan jauh sekali dari kesan itu. Azan datang ke Yogyakarta untuk mencari makan kakeknya. Di sana, ia malah ikut terlibat dalam petualangan Nabil melawan Tuan Takur (Mike Lucock) dan salah satu premaan (Alby Jufri).
Mengambil judul Turis Romantis, film ini mendapat kesan romantisnya dari adegan pencarian makam kakek Azan. Perjalanan berliku menautkan hati Azan dan Nabil. Film yang disutradarai Senoaji Julius dan proses produksinya disupervisi oleh Hanung Bramantyo ini semakin manis dengan soundtrack ciptaan Pongki Baarata yang dinyanyikaan Shaheer.
Mampukah Nabil membebaskan keluarganya dari kemelut persoalan yang diakibatkan oleh polah ayahnya? Bagaimana dengan misi Azan di Yogyakarta? Kisah mereka akan diputar serentak di bioskop mulai Kamis, 23 April mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika