REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -– Penyusup pesawat Garuda, Mario Steven Ambarita (21), diduga melakukan aksinya karena didorong kekagumannya terhadap dunia penerbangan. Mario juga diduga kuat terkesan dengan pesawat terbang.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Otoritas Bandara Wilayah II di Medan M Nasir Usman. Hal itu terungkap setelah mario diperiksa oleh otoritas Bandara Kuala Namu setelah ditangkap Ahad (19/4) lalu.
Nasir mengatakan, Mario sangat kagum dengan dunia penerbangan. Dia juga mengaku senang melihat pesawat, makanya suka berada di bandara. “Sepertinya dia memiliki cita-cita yang tinggi,” ujar Nasir Usman, Senin (20/4).
Untuk mendalami motovasinya, mario akan diterbangkan ke Riau guna menjalani tes kejiwaan. Upaya itu dilakukan untuk mengetahui pasti motivasi pemuda ini nekat terbang dengan bersembunyi di rongga roda pesawat.
“Motif ini yang perlu didalami secara pasti. Secara pribadi, saya belum menemukan motif yang pasti mengenai perbuatannya,” kata Nasir.
Sebelumnya, Mario ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, setelah menyusup ke rongga roda pesawat Garuda Indonesia GA 177 dan ikut terbang dari Pekanbaru, Riau. Mario dinyatakan kabur dari rumahnya di Bagan Batu, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau pada Jumat (17/4) dinihari.