REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD -- Sekolah bahasa Inggris di Oxford, Inggris terpaksa harus mengganti namanya. Sebelumnya, lembaga pendidikan ini dikenal dengan "Isis". Namun, seiring marak pemberitaan tentang ekstremisme kelompok ISIS, akhirnya lembaga pendidikan ini terpaksa mengganti namanya.
Seorang juru bicara, dilansir BBC, Selasa (21/4) mengatakan, telah menjadi semakin sulit untuk menghadiri acara bahasa internasional di bawah bendera Isis. Ada juga beberapa komentar negatif bagi staf yang mengenakan T-shirt Isis, kata juru bicara itu.
Lantas, pihak sekolah kemudian melakukan rebranding dan mengubah namanya menjadi Oxford International Education Group. Nama Isis sudah ada sejak tahun 1991, mengambil nama dari bagian dari Sungai Thames di Oxford yang disebut Isis.
Namun kelompok tersebut telah memutuskan tidak lagi menjaga nama Isis, ketika ada begitu banyak konotasi negatif ekstrimisme, dengan Isis yang merupakan salah satu nama yang melekat pada apa yang disebut negara Islam di Suriah dan Irak.
"Ada juga kekhawatiran tentang mesin pencari internet, Isis kemudian tidak menghubungkan dengan kami, namun kepada kelompok ekstremis tersebut," ujar juru bicara.