REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Bagi warga yang terbiasa melintasi Jalan Kartini Kota Cirebon dalam rutinitas sehari-hari, harus mengubah kebiasaannya. Pasalnya, mulai hari ini, Selasa (21/4), instansi terkait memberlakukan sistem jalur satu arah di jalan tersebut, dari arah barat ke arah timur, atau dari arah perempatan Gunung Sari ke arah perempatan Siliwangi.
Seremonial penerapan jalur searah itu rencananya akan dihadiri Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis. Pemberlakuan sistem di Jalan Kartini tersebut memang sengaja dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Kartini.
''Jalur searah ini baru sebatas uji coba. Tapi memang kemungkinan jalur searah di Jalan Kartini akan tetap diberlakukan,'' ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Cirebon, Jaja Sulaeman.
Jaja mengatakan, selama uji coba yang berlangsung sekitar sebulan, akan dilakukan evaluasi titik-titik lain yang mengalami kemacetan, sebagai dampak dari diberlakukannya jalur satu arah di Jalan Kartini.
Menurut Jaja, rekayasa jalur tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan luar biasa yang dipastikan bakal terjadi ketika jalan tol Cikampek-Cirebon sudah tersambung. Ditambah lagi jika Bandara Kertajati Majalengka sudah beroperasi.
''Pasti Cirebon akan semakin macet,'' tutur Jaja.
Jaja mengakui, pemberlakuan satu jalur pada Jalan Kartini akan membuat warga mengalami kerepotan karena harus memutar jalan. Namun, hal itu juga akan berdampak positif terutama di jalur jalan yang selama ini kurang ramai.
''Kalau jalur jalan menjadi ramai, tentu aktifitas ekonomi di jalur yang biasanya sepi akan bangkit,'' tandas Jaja.