Selasa 21 Apr 2015 11:03 WIB

Pengguna E-Toll Bali-Mandara Masih Minim

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Jalan tol Bali Mandara
Foto: Republika
Jalan tol Bali Mandara

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Jasa Marga Bali Tol mendata kebanyakan masyarakat pengendara mobil dan motor lebih suka menggunakan uang tunai ketimbang uang elektronik untuk membayar transaksi di jalan tol laut itu. Tol Bali-Mandara memiliki 20 gardu dan enam di antaranya berupa gardu tol otomatis (GTO) yang dapat digunakan untuk mengoperasikan pembayaran elektronik berupa e-money dari Bank Mandiri.

"Pengguna tol yang membayar dengan e-money atau e-toll card masih kecil sejak dibuka 2013, sekitar dua persen dari rata-rata 42 ribu pengguna jalan setiap harinya," kata Manajer Regional I Jasa Marga Bali Tol, Budi Susetyo di Denpasar, Selasa (21/4).

Budi mengatakan pengelola berencana menambahkan mesin pembaca uang elektronik bekerja sama dengan dua bank pemerintah, yaitu BNI dan BRI. Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan uang nontunai ini ketika ingin betransaksi di jalan tol.

Bank Mandiri telah menyiapkan 28 kantor cabang di Bali. Bank terbesar di Indonesia ini juga menggandeng sejumlah jaringan ritel untuk penjualan dan top up kartu e-money, seperti Alfamart, Indomart, Circle-K, dan Mini Mart. Top up juga bisa dilakukan di 291 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Bali.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Dewi Setyowati mengatakan tak hanya Jasa Marga, pihaknya juga mendorong PT Angkasa Pura terus melakukan hal serupa. Ia juga memaklumi minimnya masyarakat menggunakan e-toll sebab ada gap yang cukup jauh antara harga pembelian kartu dengan nominal yang terisi di dalam kartu tersebut.

"Harga e-toll card minimal Rp 50 ribu, sedangkan yang terisikan hanya Rp 30 ribu," ujar Dewi.

Menurut Dewi, transaksi nontunai pada sektor jasa dan perdagangan lebih efektif dan efisien. Salah satunya untuk menghindari penggunaan uang palsu dan mencegah potensi kejahatan yang kemungkinan besar timbul karenanya. Apalagi, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang terus bertumbuh alias emerging market dimana perputaran transaksi ekonominya sangat besar.

Tol Bali-Mandara dibangun dari pembiayaan kredit sindikasi mencapai Rp 1,739 triliun. Tol sepanjang 12,7 kilometer (km) tersebut menjadi hasil kerja sama PT Jasa Marga dengan sejumlah bank, yaitu Bank Mandiri sebagai agen fasilitas, BRI, BNI, BTN, BCA, dan BPD Bali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement