REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah menghadiri puncak peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandug, para kepala negara dan delegasi negara Asia-Afrika dijadwalkan akan langsung kembali ke Jakarta tanpa menginap. Akan tetapi, beberapa pimpinan negara Asia-Afrika yang memutuskan untuk bermalam terlebih dahulu di Kota Bandung sebelum kembali pulang.
"Jadi, ada lima kepala negara yang akan meninap di Bandung," ungkap Wali Kota Bandung yang juga merupakan panitia lokal peringatan KAA ke-60 di Bandung, Ridwan Kamil, Senin (20/4).
Empat dari lima kepala negara berasal dari negara Asia-Afrika yaitu Cina, Afrika Selatan, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Sedangkan satu kepala negara lainnya berasal dari negara peninjau, yaitu Venezuela. Kelima kepala negara tersebut berencana untuk menginap di empat hotel berbeda.
Ridwan menyatakan, jumlah hotel dengan level pelayanan kepala negara di Kota Bandung memadai jika yang menginap tidak mencapai puluhan. Ia juga menyatakan, kepala negara Malaysia memilih untuk bermalam di Hotel Hilton. Sedangkan pimpinan negara Afrika Selatan yaitu Wakil Presidennya, akan bermalam di Hotel Papandayan. Kepala negara lainnya ada yang akan bermalam di Hotel Savoy Homann dan ada yang di Hotel Preanger.
"Tiongkok check in tanggal 23, pulang tanggal 24. Ada 3 sampai 4 kepala negara yang check in-nya 24, pulangnya sabtu (25/4)," lanjutnya.
Berdasarkan perihitungan dari Menteri Pariwisata (Menpar), terang Ridwan, peringatan KAA ke-60 di Jakarta dan Bandung ini juga mendatangkan devisa cukup besar bagi negara. Menpar memperkirakan devisa yang masuk selama momentum 60 tahun KAA ini mencapai Rp 480 miliar. Sehingga, dapat disimpulkan peringatan KAA ke-60 ini juga memberi dampak positif pada perekonomian.
"Bandung kebagian Rp 100 miliar. Devisa ya," tegas Ridwan.