REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Mario Steven Ambarita yang menyusup di bagian roda pesawat Garuda Indonesia menjalani pemeriksaan kejiwaan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, di Pekanbaru, Selasa (21/4).
Kepala Bagian Psikolog Polda Riau, Kompol Novian, mengatakan saat ini pemeriksaan sebatas pengisian data pribadi Mario. "Selama 2,5 jam pemeriksaan, kita meminta dia mengisi data, dan secara umum dilakukan dengan lancar. Mungkin karena dia tamat SMA," kata Novian.
Mario yang datang sekitar pukul 09.00 WIB tampak datang ke Mapolda Riau dengan pengawalan dari penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Kementerian Perhubungan.
Hingga saat ini pemeriksaan terhadap Mario masih berlangsung secara tertutup. Dari informasi yang dihimpun, pemeriksaan dikabarkan berlangsung selama tiga jam dengan sejumlah pertanyaan seperti uji potensi, daya kognitif, kepribadian, serta menggali motif atas semua perilaku yang dilakukannya, termasuk aksinya menyusup pada ban pesawat dan tujuan keberadaannya di bandara Kualanamu, Sumatra Utara.
Novian mengatakan hasil pemeriksaan baru akan diketahui dalam satu atau dua hari mendatang. "Yang jelas, PPNS Kementerian Perhubungan meminta secepatnya, lebih cepat lebih baik," ujarnya.
Aksi nekat Mario menghebohkan publik pada Selasa lalu (7/4), setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.
Pria asal Jalan Kihajar Dewantara Desa Bagan Batu Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang lebih dari satu jam hingga pesawat mendarat lagi di Bandara Soekarno-Hatta.