Selasa 21 Apr 2015 16:26 WIB

Sejak Serangan Saudi di Yaman, Pemerintah RI Kirimkan Titik Koordinat KBRI

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
  Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana'a, Yaman, Senin (20/4), hancur setelah terkena serangan bom.
Kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) di Sana'a, Yaman, Senin (20/4), hancur setelah terkena serangan bom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Moh Iqbal mengungkapkan sejak awal serangan udara Arab Saudi di Yaman pada 25 Maret lalu, pemerintah RI sudah memberikan titik koordinat KBRI pada pemerintah Saudi dan koalisinya.

"Pemberian titik koordinat agar menghindari penyerangan fasilitas sipil, karena fasilitas tersebut kita gunakan untuk tempat perlindungan WNI yang mau evakuasi," ujar Iqbal di Kantor Kementrian Luar Negeri RI, Jalan Taman Pejambon, No. 6, Jakarta Pusat, Selasa (21/4).

Pemerintah RI juga mengecam dan menyayangkan serangan tersebut karena yang jadi korban adalah korban sipil. Sebelumnya serangan bom di dekat kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sana'a, Yaman, Senin (20/4). Insiden terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat.

Serangan tersebut tidaklah menargetkan KBRI melainkan sebuah depot amunisi yang berada di dekat KBRI. Namun, hingga kini belum ada pihak yang meminta maaf atas insiden tersebut. Pelaku penyerangan pun belum diketahui.

Akibat serangan tersebut, jalan di sekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa yang merupakan warga di sekitar daerah tersebut. Sebanyak tiga WNI mengalami luka ringan akibat kejadian tersebut.

Pada Selasa pagi sebanyak 41 WNI di kota Sanna Yaman sudah diberangkatkan ke Hudyadah. 41 WNI yang dievakuasi terdiri dari staff KBRI, tim evakuasi pusat dan WNI yang akan dievakuasi. Mereka membutuhkan waktu sekitar lima jam perjalanan untuk sampai Hudyadah.

Setelah sampai di Hudyadah, diharapkan dalam waktu dua hari sudah bisa dievakuasi ke Jizan yang merupakan perbatasan negara Yaman dan Arab saudi. Ia pun berharap agar para WNI yang masih berada di sekitar Sanna untuk segera bergerak ke Hudyadah untuk bisa ikut evakuasi bersama tim ke perbatasan Saudi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement