Rabu 22 Apr 2015 13:03 WIB

Perdana Menteri Harap Indonesia Buka Perwakilan di Palestina

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengharapkan Indonesia segera membuka perwakilan diplomatik di wilayah Palestina sehingga hubungan kedua negara bisa lebih terakomodasi.

"Kami bersyukur selalu mendapatkan dukungan dari Indonesia, dan menyambut keinginan baik Indonesia untuk membuka perwakilan diplomatik di Palestina," kata Rami Hamdallah dalam jumpa pers di Balai Sidang Jakarta, Selasa (21/4).

Perdana Menteri Rami Hamdallah tiba di Jakarta untuk mengikuti pertemuan tingkat tinggi Konferensi Asia Afrika ke-60 pada 22-23 April. Menurut Hamdallah, pembukaan misi diplomatik Indonesia secara resmi di wilayah Palestina akan menguatkan pengakuan terhadap negara Palestina dan dapat mendorong negara-negara lain untuk segera mengakui status negara Palestina.

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, Hamdallah juga menyinggung masalah tersebut dan mengusulkan agar Indonesia segera membuka konsulat di Palestina. "Pembukaan konsulat akan memajukan hubungan diplomatik dan mendorong negara lain untuk segera mengakui Palestina sebagai negara," kata dia.

Hamdallah menegaskan bahwa 48 tahun pendudukan Israel sudah lebih dari cukup untuk membuat bangsa Palestina menderita dan menjadi negara yang paling lama terjajah di abad 21. "Palestina juga menjadi satu-satunya negara yang masih belum merdeka sejak KAA 1955," kata dia.

"Oleh karena itu, kami berharap dapat segera mendapat kemerdekaan dengan komitmen kuat dari semua mitra Asia-Afrika untuk membantu Palestina mendapatkan kemerdekaan dan mencapai solusi dua negara, berdampingan dengan Israel, dan Jerusalem sebagai Ibu Kota Palestina," kata Hamdallah.

Pemerintah Indonesia telah sejak lama berencana untuk membuka perwakilan diplomatik di Ramallah dengan mempertimbangkan beberapa opsi, yakni konsulat, konsul kehormatan, perwakilan intersepsi, dan kedutaan besar.

Kemudian, dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah menunjuk konsul kehormatan untuk Palestina, namun hingga saat ini pihak yang ditunjuk belum disetujui oleh pemerintah Palestina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement