REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Yolanda Panjaitan menyatakan Partai Demokrat harus lebih demokratis di internalnya. Ini menyikapi kondisi dimana partai berlambang mercy itu yang akan menggelar kongres di Mei mendatang.
Yolanda menyatakan secara sejarah, Demokrat dibentuk sebagai kendaraan politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat 2004 hendak maju menjadi capres. Istilahnya, kata dia, Demokrat tergolong sebagai Presidential Party.
"Alasan ini membuat Demokrat dan SBY tak dapat dipisahkan. SBY dan Demokrat bagaikan dua sisi mata uang," ujarnya, Selasa (21/4).
Meski antara SBY dan Demokrat memiliki keterkaitan sejarah yang erat, namun bukan berarti Demokrat harus menjadi partainya SBY saja. Dia menyatakan internal partai mesti membuka kesempatan kepada seluruh kader.
"Demokratisasi di sistem bernegara harus linier dengan demokratisasi di internal Demokrat. Demokrat harus bergerak menjadi partai modern," kata dia.