Kamis 23 Apr 2015 00:01 WIB

'Google Lunar X Prize' Diperpanjang sampai 2016, Arab dan Iran tak Ikut

Independence X, peserta Google Lunar X Prize Malaysia yang ingin eksplorasi Bulan dan Mars
Foto: independence-x.com
Independence X, peserta Google Lunar X Prize Malaysia yang ingin eksplorasi Bulan dan Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi menjelajah Bulan bernama Google Lunar Xprize diperpanjang sampai 31 Desember 2016.

Alasan memperpanjang kompetisi dengan total hadiah 30 juta dolar AS ini karena peserta dinilai belum mampu mewujudkan kriteria yang ditetapkan.

"Kami tahu bahwa tugas yang kami kasih kepada tim-tim yang ikut sangat sulit," kata Robert K. Weiss di situs Xprize dipantau Kamis (23/4).

Untuk menghargai kerja keras para peserta, lembaga ini akan membagi-bagikan hadiah senilai 5 juta dolar AS bagi tim-tim yang sudah menghasilkan inovasi.

Berbeda dengan misi ke Mars yang dikembangkan Lembaga Antariksa Uni Emirat Arab, misi Google yang sudah berjalan beberapa tahun ini mengajak partisipasi semua lembaga di dunia untuk ikut serta. (Baca: Warga Ingin Misi Mars Uni Emirat Arab Bernama 'Zayed Probe')

Mulai dari universitas, lembaga penelitian maupun perusahaan antariksa lokal dari yang besar sampai sekelas bengkel turut berpartisipasi.

Sayangnya, dari daftar peserta tidak satupun peserta dari negara Arab dan Iran yang ikut. Untuk wilayah Timur Tengah, hanya peserta dari Israel yang ikut berkompetisi, yakni SpaceIl. Hal ini berbeda dengan misi MarsOne, yang menggugah ketertarikan individu bukan lembaga, warga negara-negara Arab banyak yang antusias ikut serta.

Sementara itu, di tingkat Asia Tenggara, ada Independence X yang berasal dari Malaysia. (Baca: Tidak Mau Ketinggalan, Yordania Juga Ingin Kuasai Teknologi Antariksa)

Bagi kebanyakan orang, kompetisi seperti ini dianggap tidak berguna dan hanya membuang-buang tenaga. Namun, hal itu ditampik oleh penyelenggara.

"Kompetisi ini menghasilkan inovasi, dan Google Lunar X Prize mengikutsertakan orang-orang yang paling berbakat untuk mempercepat pertumbuhan sektor antariksa (NewSpace)," kata Chandra Gonzales, dari Google X Prize Januari lalu, dikutip dari CNN.

"Kami merancang sayembara ini untuk mendorong industri mengambil risiko dan berinvestasi dalam teknologi canggih demi mendukung eksplorasi Bulan, yang akan menghasilkan ekonomi baru berbiaya murah dalam menjangkau Bulan dan yang lebih jauh," tambahnya.

Kompetisi antariksa seperti ini sudah disayembarakan sejak 2004. Dan sejak 2009, kompetisi meningkat untuk menjelajah Bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement