REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani akhirnya melengkapi anggota kabinet pemerintahnnya. Sebanyak 16 menteri disumpah jabatan pada Selasa (21/4). Empat di antaranya adalah perempuan.
Meski demikian, posisi menteri pertahanan masih kosong karena calonnya tidak setuju dengan pemerintah gabungan. Membuat kabinet juga jadi masalah untuk Ghani karena lawannya dalam pemilu, Abdullah Abdullah menjadi kepala badan eksekutif.
BBC melaporkan, sebanyak 24 dari 25 menteri telah terpilih. Sebagian besar masih berusia muda, terpelajar dan berasal dari latar belakang profesional.
Untuk pertama kalinya, empat perempuan menempati posisi strategis. Mereka adalah Farida Momand di kementerian pendidikan tinggi, Nasreen Oryakhil di kementerian buruh, Dilbar Nazari di menteri urusan perempua dan Salamat Azimi di menteri melawan narkotika.
Kabinet baru ini akan menghadapi sekelumit permasalahan seperti ekonomi hingga darurat kelompok militan.