Rabu 22 Apr 2015 11:17 WIB

Koalisi Pimpinan Arab Saudi Hentikan Serangan di Yaman

 Ledakan bom setelah serangan udara terhadap gudang persenjataan di kota Sanaa, Yaman, Senin (20/4).
Foto: Reuters/Khaled Abdullah
Ledakan bom setelah serangan udara terhadap gudang persenjataan di kota Sanaa, Yaman, Senin (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH-- Koalisi pimpinan Arab Saudi menyatakan penghentian serangan-serangan udara yang telah berlangsung selama empat pekan di Yaman, dengan menyatakan ancaman pemberontak dukungan Iran di sana telah dihalau dan operasi memasuki tahap politik.

Namun, serangan-serangan dapat dilakukan kembali jika gerakan-gerakan pemberontak Al-Houthi, yang beraliran Syiah, terjadi lagi. Ditambahkannya, blokade laut atas negara yang strategis di ujung Jazirah Arab itu akan berlanjut.

Iran, yang berfaham Syiah, menyambut baik langkah tersebut, dengan menyebutnya suatu 'langkah maju' menuju penyelesaian konflik itu, sementara belum ada reaksi segera dari pemberontak Al-Houthi.

Tetapi pengumuman tersebut dikeluarkan sementara satu kapal induk Amerika Serikat menuju ke Laut Arab, dan Washington menyatakan Amerika Serikat terus memantau kapal-kapal Iran yang diperkirakan membawa senjata untuk pemberontak, tindakan yang melanggar embargo PBB.

Koalisi itu telah mengakhiri Operasi Badai Pamungkas berdasarkan atas permintaan pemerintah Yaman dan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, kata juru bicaranya Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri di Riyadh. Operasi itu, yang dimulai 26 Maret, akan berlanjut hingga tengah malam.

Satu pernyataan koalisi menyatakan langkah berikut akan bertujuan memulai kembali proses politik di Yaman, mengirim bantuan dan memerangi terorisme di negara itu, rumah bagi kelompok yang berafiliasi dengan Alqaidah.

Secara diplomatik, koalisi itu akan mencari kerja sama internasional untuk mencegah pasokan senjata sampai ke tangan pemberontak. Koalisi juga akan menghadapi gerakan-gerakan dan operasi militer milisi Al-Houthi dan para sekutunya untuk mencegah penggunaan senjata yang dicuri dari kamp-kamp militer atau diselundupkan dari luar negeri.

Pasukan koalisi akan terus melindungi warga sipil di Aden dan membidik setiap usaha untuk melakukan operasi-operasi oleh milisi, kata Al-Assiri. Wanita Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham, yang berbicara di Teheran, mengatakan pemberlakuan gencatan senjata dan penghentian pembunuhan orang-orang tak bersalah dan tak berdaya merupakan langkah maju.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement