Rabu 22 Apr 2015 11:48 WIB

Pendekar Banten Kecam Video Sekda Ajak Rampok APBD

Rep: c81/ Red: Angga Indrawan
Sekda Pemrov Banten Kurdi Matin
Foto: antara
Sekda Pemrov Banten Kurdi Matin

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Beredarnya video yang diduga sekda Banten menuai banyak kecaman. Selasa (21/4), ratusan pendekar Banten mendesak Pelaksana Tugas Gubernur Rano Karno untuk melakukan tindakan tegas dengan beredarnya video diduga Sekda Banten Kurdi Martin untuk merampok APBD di youtube.

“Masyarakat merasa resah dengan beredarnya video tersebut. Sebagai pejabat (sekda) harus melakukan klarifikasi benar atau tidaknya video itu sehingga tidak ada yang dirugikan, termasuk masyarakt banten,” kata salah satu pendekar Banten Muhammad Urip kepada wartawan, Selasa (21/4).

Ia juga menegaskan agar Plt Gubernur Banten segera melakukan tindakan tegas dengan memanggil Sekda Banten Kurdi Martin, bahkan sebelumnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten meminta kepada Rano agar memanggil Sekda, jika tidak dewan akan bentuk tim untuk mengusut tuntas kasus beredarny video tersebut.

“Kita hanya ingin adanya keterbukaan, sehinga kita sebagai masyarakat banten puas jika kasus ini selesai dan keiinginan kita dipenuhi,” jelsanya.

Sementara, Plt Gubernur Banten Rano Karno mennaggapi hal tersebut. Menurutnya aspirasi masyarakat harus didengarkan dan diterima. “Apalagi menyangkut masyarakat banten, intinya hal ini akan segera ditindak lanjuti dana akan ditindak tegas jika memang benar itu semau (video ajakan sekda rampok APBD)” katanya, Rabu (22/4).

Namun demikian, Rano menilai harus tetap hati-hati dalam menanggapi sebuah permasalahan. Apalagi terkait masyarak banyak. "Kita harus tenang, saya selalu terima aspirasi dari masyarakat dan persoalan ini (video Sekda Banten) juga sudah terdengar ke pusat, salah satunya ke Mendagri dan saya pasti akan ambil sikap," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement