REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul tewasnya Koordinator Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Benjina Yoseph Sairlela pada Sabtu (18/4) lalu, dua anak buah Yoseph ikut "diamankan". Yoseph sendiri disebut mengetahui banyak hal tentang Benjina. Sehingga kematiannya menimbulkan banyak tanya.
Direktur Jenderal PSDKP KKP Asep Burhanudin menyatakan, dua saksi lain selain Yoseph "diamankan" untuk memastikan keamanan dan keselamatan keduanya. Terlepas dari berbagai asumsi yang ada, lanjut Asep, KKP hanya ingin memastikan keselamatan keduanya.
"Ada tiga aparat yang ada di sana, satu sudah kami bawa ke sini. Sehingga, kalau terindikasi untuk pembunuhan, dia aman. Pagi ini dia di Ambon, mungkin hari ini sudah sampai ke Jakarta. Namanya Didit. Yang cewek masih di Tual," ujar Asep, Rabu (22/4).
Namun, Asep meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil visum lengkap oleh pihak kedokteran dua pekan lagi.
"Alhamdulillah saya ke sana memberikan penjelasan. Dia itu orang baik, dia itu orang hebat makanya dia diandalkan dari tahun 1988-2014 jadi Kepala Pos PSDKP. Dari sisi kinerja pengalaman dan penguasaan medan," ujar Asep.
Meski telah 16 tahun berada di sana, Asep menyebut bahwa banyak pihak lain yang mengetahui secara persis apa yang terjadi di Benjina, termasuk pihak TNI, Imigrasi, dan Kepolisian.