REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora), Gatot S Dewa Broto, mengatakan pihaknya tidak ingin membuat dualisme terkait penyerahan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 dan Divisi Utama kepada tim transisi setelah pembekuan PSSI.
"Yang jelas, kepengurusan PSSI yang baru sudah tidak direkomendasi oleh Kemenpora sehingga nanti yang menggulirkan kompetisi adalah tim transisi sesuai dengan surat pembekuan tersebut," kata Gatot di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (22/4).
Ia mengatakan, kompetisi ISL 2015 dan Divisi Utama tetap berjalan tetapi bukan digulirkan oleh kepengurusan PSSI yang baru saja terbentuk hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2015 di Surabaya.
"Nanti, biar tim transisi yang menjalankan tetapi tim transisi tentu saja membutuhkan tim yang secara teknis mengelola dari kompetisi itu sendiri tetapi kami belum ditunjuk siapa anggotanya," kata Gatot.
Terkait dengan rencana PSSI yang akan kembali melanjutkan kompetisi ISL dan Divisi Utama pada 25 dan 26 April mendatang, Gatot mengatakan pihaknya tidak mengakui apabila kompetisi tetap dijalankan.
"Memangnya ada izin? Yang berhak mengeluarkan izin kan dari kepolisian, yang jelas kami tidak mengakui apabila nanti tetap dilanjutkan," tuturnya.