REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengusulkan 'Gerakan Dunia Menentang Kekerasan dan Ekstremisme' (GAVE) untuk memberantas terorisme secara tepat.
Dalam pidato di depan sidang paripurna pemimpin Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (22/4), ia menilai hal tersebut lebih efektif ketimbang menggencarkan gerakan tidak tepat bagi negara tertentu.
"Pada pertemuan bersejarah ini, yang mewakili sebagian besar warga dunia, saya bermaksud mengajukan pinsip dasar Gerakan Dunia Menentang Kekerasan dan Ekstremisme (GAVE)," kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Di tengah keadaan saat hati nurani masyarakat dunia terluka atas ketidakacuhan sejumlah organisasi internasional terhadap ekspansi terorisme, lanjut Presiden Hasan, GAVE bisa menjadi solusi dalam memerangi terorisme.
Dia menegaskan, perlawanan menghadapi teroris harus ada dalam agenda pertemuan tingkat tinggi ke 60 tahun KAA dan dipertimbangkan dalam prinsip dasar dan nilai-nilai di Pesan Bandung. Menurut Presiden Hasan, prinsip-prinsip dasar GAVE antara lain konsep fundamental dalam perlawanan memerangi teroris dengan menghargai hak asasi manusia.
Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan setiap individu seperti keyakinan, agama, etnik, atau ras harus diperlakukan dengan sama sehingga bisa menyebarkan kedamaian secara global. Begitu juga dalam memandang seorang muslim, kristiani, yahudi, atau penganut Buddha.
Selanjutnya, pengkhianatan terbesar dalam sebuah agama adalah menyalahgunakan agama untuk melegalkan pembunuhan. Aksi global dan luas harus diinisiasikan oleh pemimpin agama dan tokoh dunia untuk melawan pembenaran pembunuhan dan bunuh diri atas alasan ideologi.
"Untuk memerangi ekstremisme dan terorisme, kita harus mengetahui penyebab generasi muda yang bergabung dengan kelompok teroris dan menghentikan rekrutmen tersebut," ujar Presiden Hasan.
Dia menambahkan, penting pula untuk mengidentifikasi akar ekonomi dan budaya dari radikalisme.
Selain itu, dukungan pendanaan, politik, dan intelijen untuk para teroris harus dihentikan.