Rabu 22 Apr 2015 16:50 WIB

Ini Isi Surat Menpora ke Kapolri Soal Penghentian Kompetisi ISL

Indonesia Super League
Foto: kaskus
Indonesia Super League

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi Indonesia Super League (ISL) di ambang penghentian total. Kondisi ini terungkap usai Menpora Imam Nahrawi menyampaikan surat kepada Kapolri, Badrodin Haiti untuk tidak memberi izin keramaian. Sebelumnya, penyelenggaraan ISL digadang-gadang PSSI akan kembali digelar 25 April.

Menpora Imam Nahrawi telah mengirimkan surat kepada Kapolri tertanggal 20 April, yang meminta kepolisian tidak mengizinkan diselenggarakannya lanjutan kompetisi ISL. Permintaan tersebut menyusul telah ditetapkannya keputusan untuk membekukan PSSI.

"Sebagai implikasi hukum atas sanksi administrasi PSSI, mohon kiranya Saudara (Kapolri) untuk tidak memberikan izin keramaian dan penyelenggaraan kompetisi ISL 2015 kepada PSSI dan/atau PT Liga Indonesia yang rencananya penyelenggaraan kompetisi akan dilanjutkan pada tanggal 25 April 2015," ujar Menpora dalam surat ke Kapolri tertanggal 20 April dengan nomor 01386/MENPORA/!V/2015.

Sebelumnya, dalam surat keputusan pembekuan PSSI, Menpora juga telah mengimbau sejumlah perangkat pemerintahan untuk tidak memberi fasilitasi kepada PSSI dengan segala kegiatan keolahragaannya. Hal tersebut telah disampaikan dalam surat Nomor 01307/MENPORA/IV/2015.

"Meminta kepada seluruh jajaran pemerintahan di tingkat pusat, daerah, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada kepengurusan PSSI, dan seluruh kegiatan keolahragaannya, sampai dengan terpilihnya kepengurusan PSSI yang sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA," tulis Imam Nahrawi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement