REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahagia akhirnya dirasakan para Polisi Wanita (Polwan) yang beragama Islam. Pemakaian jilbab untuk polwan kini diresmikan Kapolri. Satu persatu, kini para polwan mulai menjahit seragam serta jilbab untuk digunakan dalam bertugas sehari-hari.
Salah satunya Kapolsek Jagakarsa Komisaris Polisi Sri Bhayakari. Sri merupakan satu-satunya Kapolsek wanita di wilayah Jakarta Selatan. Sri mengaku sangat senang dapat memakai jilbab saat bertugas sebagai polisi.
Sri Bhayakari merasa sangat nyaman dan diterima dengan baik di lapisan masyarakat. "Alhamdulillah, masyarakat sangat senang melihat polisi berhijab, responnya pun positif," kata Sri penuh syukur.
Mantan Kanit Reskrim Polsek Matraman itu sudah memakai hijab sejak dulu. Namun, karena tuntutan tugas dan aturan di kepolisian harus melepas jilbab yang biasa ia kenakan sehari-hari saat tidak bertugas.
"Mau tidak mau, kita harus ikuti aturan yang berlaku. Walau memang hati ini tidak bisa berbohong dan berharap dapat mengenakan jilbab saat bertugas," ujar Sri.
Pengabdiannya selama 24 tahun serta harapan dan doanya untuk dapat berhijab, akhirnya terjawab. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti resmi mengesahkan aturan jilbab bagi polwan 25 Maret 2015 lalu.
Kabar gembira itu disambut antusias lulusan bintara tahun 1991 itu serta polwan lainnya. "Alhamdulillah, Allah SWT akhirnya menjawab doa kami. Kami sangat senang mendengar kabar tersebut," ungkap Sri.
Dalam tugas sebagai Kapolsek Jagakarsa, kini Sri selalu memakai jilbab. Mengenakan jilbab dengan seragam polisi serta handytalkie yang selalu menemani Sri, membuat dirinya terlihat lebih ramah dan bersahaja.